.post}

Senin, 31 Maret 2014

Batik Lampung


Batik Lampung


Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi jangan salah, Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses panjang yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama kawan-kawannya. Motif batik Lampung yang paling terkenal dan sering menjadi rebutan kolektor asing adalah motif perahu dan “pohon kehidupan”.
Ini adalah beberapa contoh motif dari batik Lampung:

Sejarah menyebutkan, Lampung sudah mengenal seni tekstil sejak abad ke 18. Ragam seni tekstil Lampung antara lain kain tapis (kain tenun ikat), bidak, sebage, teppal, selekap, cindai, peleppai (kain bermotif kapal), dan nampan. Namun kebanyakan orang mengenal Lampung dari kain tapisnya. Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungan maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Kain tapis digunakan sebagai pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam. Kain ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung.
Kain Tapis Lampung

Tak banyak yang tau, ternyata Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik Lampung tercipta melalui proses panjang. Batik Lampung mulai berkembang pada tahun 1970-an dan dipelopori oleh Andrean Sangaji (seorang budayawan Lampung). Motif Lampung memiliki keunikan tersendiri yang sangat berbeda dengan motif wilayah lain yang ada di Indonesia. Motif batik Lampung sangat dipengaruhi kebudayaan India, motif Budha sangat kental di dalamnya. Motif yang paling terkenal adalah motif perahu dan pohon hayat atau pohon kehidupan. Dua motif ini menjadi sangat khas bagi kebudayaan Lampung dan merupakan trade mark Lampung di mata dunia internasional. Ini terbukti dengan adanya koleksi kain tradisional Lampung yang terdapat di beberapa museum di Australia, Hawai dan Amerika. Biasanya motif-motif tersebut dikenal pada kain Tampan, Palepai dan Tatibin yang biasa dikerjakan oleh pengrajin di sekitar pesisir.
Batik Lampung Motif Pohon Hayat

Motif-motif Batik Lampung yang berkembang saat ini merupakan sebagian diambil dari motif-motif pada kain tradisional Lampung yang telah berkembang sebelumnya. Banyak motif batik Lampung modifikasi yang bermunculan. Seperti motif gamolan, siger, kupu-kupu, dan gajah. Hal tersebut merupakan simbol perkembangan budaya yang diaplikasikan ke dalam motif batik yang diangkat dari akar budaya daerah masing-masing.
Batik Lampung Motif Gajah dan Kapal

(Sumber: http://log.viva.co.id)
Batik Lampung Motif Kapal

(Sumber: http://sketsabudaya.blogspot.com)
Seiring dengan bergesernya budaya dari budaya lama menuju budaya modern, segi teknik, desain maupun proses pembuatan sudah jauh lebih maju dari ratusan tahun yang lalu.  Batik Lampung tetap mengangkat ciri kebudayaan Lampung meski dengan gaya kontemporer dengan tidak mengurangi makna dan esensi yang terkandung di dalamnya. Sehingga rasa kebanggaan terhadap budaya Lampung bisa dirasakan bagi pemakainya dan menjadikan ciri khas atau identitas tersendiri.
Batik Lampung Gaya Kontemporer

(Sumber: http://www.gabovita.com)
Motif asli yang tetap eksis yakni batik motif sembagi. Batik sembagi merupakan batik asli Lampung yang telah diadopsi menjadi kain adat dan sudah disakralkan sebagai kain penutup mayat. Batik sembagi khusus untuk penutup mayat memiliki corak warna khusus, yakni gelap. Sedangkan warna-warna terang lebih banyak dipakai untuk dijadikan sebagai pakaian. Batik sembagi memiliki banyak motif hasil kreasi, yaitu sembagi belando dan sembagi sekebar. Ciri khas batik Lampung yakni terdapat gambar bunga kaca piring, sepedundung, dan lain-lain. Motif-motif ini merupakan motif yang diadopsi oleh masyarakat Lampung.
Batik Sembagi

(Sumber: http://www.sanggi.net)
Namun ada pendapat yang berbeda tentang batik sembagi ini. Dalam literatur, disebutkan kain sembagi adalah kain khas coromandel cloths dari India bukan batik Lampung. Dalam sejarah batik, Lampung tidak memiliki batik. Kain sembagi yang disebut batik Lampung itu sebenarnya tidak ada bedanya dengan batik di Jawa, yang juga disebut serasah atau kumitir. Kain bermotif geometris ini mulai dipopulerkan di Sumatera Selatan pada abad ke-15 yang pada masa itu pemasarannya dimonopoli oleh VOC (De Vereenigde Oost Indische Companie). Pendapat lain menyebutkan, jika batik Lampung sudah ada sejak abad ke-15, yang sering disebut kain sembagi. Perbedaan pandang tersebut merupakan celah untuk duduk bersama, kemudian mendiskusikannya dan menelusuri keberadaan batik Lampung. Untuk melakukannya perlu mengumpulkan bukti-bukti sejarah yang otentik dan literatur pendukung. Penelusuran ini menjadi penting untuk mencari kesepahaman bersama tentang keberadaan batik Lampung. Penelusuran ini bisa dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari budayawan, sejarawan, pencinta batik, kaum adat, dan masyarakat pada umumnya. Tujuannya untuk mengetahui seluk beluk batik Lampung guna merumuskan solusi dan persespi yang sama agar tidak ada lagi klaim secara sepihak. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap makna dan hakikat warisan budaya Lampung. Serta dapat mempublikasikan kebudayaan batik tersebut dan menetapkannya sebagai warisan budaya Lampung, dan bisa tercatat dalam kerajinan batik Indonesia.
Dengan mengambil motif-motif yang khas di sekitar wilayah kota Lampung, batik Lampung ini mampu memberikan kesegaran baru dalam ragam batik nusantara. Saat ini tak hanya ke kantor atau acara formal lainnya saja, namun desain pakaian berbahan dasar batik Lampung pun kini mulai variatif dan fashionable.
Baju Bahan Batik Lampung

(Sumber: http://neoethnique.webs.com)

(Sumber: http://neoethnique.webs.com)
Usaha untuk memajukan Batik Lampung harus melibatkan semua unsur, baik pemerintah daerah, instansi swasta, lembaga terkait, maupun para pengrajin. Perkembangan batik saat ini cukup bagus, dimana semua instansi baik pemerintah maupun swasta mulai menginstruksikan karyawannya menggunakan batik.
Seiring sejarah dan upaya yang dilakukan, batik Lampung kini semakin punya pamor. Kreasi sandang Lampung tidak hanya kain tapis (kain tenun ikat), palepai (kain kapal), atau sulam usus yang bersifat religius yang dikerjakan secara turun-temurun oleh masyarakat adat.
Modifikasi motif batik khas Lampung yang memuat simbol-simbol daerah yang ada di Propinsi Lampung lakukan agar Lampung tidak tertinggal dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia khususnya corak-corak batik exclusive dan modern.

Batik Lampung

PEMBUATAN KAIN BATIK LAMPUNG
Untuk membuat batik tulis diperlukan beberapa peralatan membatik, seperti lilin batik/malam, canting, wajan kecil, kompor,kain mori, gawangan, celemek, dan pewarnaan batik. Nah setelah siap saya pun mengikuti tahapan-tahapan membuat batik.



Berikut ini adalah tahapan-tahapan sederharna pembuatan Batik Tulis :
1.      Pembuat desain batik (Memola)
Langkah ini merupakan langkah awal dalam proses pembautan batik tulis.  Proses ini diawali dengan membuat pola atau desain diatas kertas terlebih dulu agar mudah merubah apabila ada kesalahan atau kekurangan. Setelah itu barulah dipindahkan diatas kain / mori dengan mengunakan kertas karbon dan pinsil.
2.      Mencanting / Melukis dengan lilin
Pada proses ini kita mulai membatik dengan canting  untuk menempelkan lilin pada kain yang sudah dipola, yaitu decanting dengan mengikuti pola-pola yang ada.
3.      Pewarnaan
Pada proses ini banyak sekali teknik-teknik pewarnaan sesuai dengan warna yang akan digunakan. Ada yang dicelupkan warna tertentu, setelah kering kemudian dilakukan pembatikan lagi kemudian diberi warna tahap kedua. Selain itu ada pewarnaan yang sederharna yaitu dengan menggunakan Remazol (dengan proses nyolet) dan Water Glass.
4.      Ngelorod / Perebusan Kain Batik
Proes ini merupakan rangkaian terakhir dalam membuat batik tulis.  Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lilin yang masih memempel pada kain batik yang telah di warna. Setelah proses ini, kain batik direndam sebentar dalam air dingin lalu dijemur. Setelah penjemuran ini kain siap untuk di jual.

Tempat pembuatan dan penjualan batik lampung
SHOWROOM PUSAT
Jl. Basudewo B4 No.17-18 Beringin Raya, Kemiling – Bandar Lampung Prop. Lampung
Tlp (0721) 272328 – Fax (0721) 272328 – HP. 0815 4014 206
Kontak Person :  Bp. Gatot Kartiko, A Md / Ibu.Debora Setianingsih

SHOWROOM TMII
Produk – Produk BATIK GABOVIRA bisa anda dapatkan di Show Room
Anjungan Lampung, Taman Mini Indonesia Indah – Jakarta Indonesia

CABANG METRO – LAMPUNG
Batik Metro merupakan group Batik GABOVIRA yang ada di Kota Metro Lampung Indonesia
Yang beralamatkan di :
Jl. Kerinci I / No.25 – Kota Metro Lampung Indonesia
( Samping Masjid Al-Huda )
Tlp. (0725) 7003060 – 08127909499 …… Kontac Person : EVI
Tlp. 081369062555 …….. Kontac Person : ERIMAN

CHANDRA SUPER STORE

Chandra Super Store merupakan pusat pembelanjaan terbesar dan terlengkap dengan segala fasilatas pendukungnya ( Tempat Parkir luas dan nyaman ) yang ada di Lampung – Indonesia.
Anda dapat mendapatkan Produk-Produk Batik GABOVIRA yang ada di :
Chandra Super Store – Tanjung Karang Bandar Lampung
Chandra Super Store – Kota Metro Lampung
Chandra Super Srote – Teluk Betung Bandar Lampung
Chandra Super Store – Bandar Jaya Lampung Tengah

CENTERPOINT – LAMPUNG
MAL KARTINI Jl.Kartini No.49 Tanjung Karang – Bandar Lampung


Tidak ada komentar :

Posting Komentar